Pemenang dan Pecundang Transfer Kylian Mbappe
Pemenang dan Pecundang Transfer Kylian Mbappe - Kylian Mbappe memutuskan bertahan di PSG dan meneken kontrak baru. Mbappe menutup segala spekulasi yang menyebut dirinya akan bergabung dengan Real Madrid musim 2022/2023 mendatang.
Kontrak baru Mbappe di PSG secara resmi diumumkan pada Minggu (22/5/2022) dini hari WIB, tepat sebelum laga pekan ke-38 Ligue 1 antara PSG vs Metz. Mbappe meneken kontrak dengan durasi tiga tahun.
Setelah mendapat kontrak baru, Mbappe tampil menggila dengan mencetak hattrick. PSG menang dengan skor 5-0 atas Metz. Mbappe mencetak 28 gol dan menjadi top skor Ligue 1 musim 2021/2022.
"Saya yakin bahwa di sini saya bisa terus berkembang di klub yang menyediakan segala yang diperlukan untuk bermain di level tertinggi. Saya juga senang untuk terus bermain di Prancis, negara tempat saya dilahirkan, tempat saya dibesarkan, dan tempat saya mengukir nama," kata Mbappe.
Saga transfer Mbappe telah menyedot banyak atensi. Lantas, siapa yang menjadi pemenang dan pencundang pada kasus Mbappe?
Pemenang: Vinicius Junior
Vinicius menjadi pemenang dalam gagalnya transfer Mbappe. Sebab, musim depan, tanpa kehadiran Mbappe, Vinicius akan terus jadi pilihan utama di posisi winger kiri.
Bermain reguler sangat penting bagi Vinicius. Setelah musim ini tampil sangat impresif, pemain asal Brasil itu mulai diprediksi akan jadi pemain dengan peran sangat vital untuk masa depan Real Madrid.
Vinicius dan Real Madrid kini tengah bernegosiasi untuk kontrak baru. Tidak ada keraguan bagi kedua pihak untuk menyepakati kontrak baru.
Pecundang: Florentino Perez
Perez menjadi orang yang bertanggung jawab atas kegagalan transfer Mbappe. Menurut Marca, ada satu aspek yang pada akhirnya membuat Mbappe lebih memilih PSG daripada Madrid.
Uang memang penting. Tapi, tidak semua soal itu. Perez ingin Real Madrid punya 50 persen dari image rights Mbappe. Tapi, kubu pemain menolaknya. Di sisi lain, PSG menyetujui semua yang diminta Mbappe.
Perez telah kehilangan dua pemain top sebelum bursa transfer musim 2022/2023 dimulai. Dia telah kehilangan Erling Haaland dan kini Mbappe. Pukulan telak untuk Perez.
Pemenang: Eden Hazard
Carlo Ancelotti telah memastikan Eden Hazard bertahan di Real Madrid musim depan. Hazard dilaporkan dalam kondisi kebugaran yang cukup bagus dan sangat antusias untuk membuktikan kualitasnya musim depan.
Dengan gagalnya transfer Mbappe, maka Hazard kehilangan satu pesaing di lini depan. Hazard diprediksi bakal punya lebih banyak kesempatan untuk unjuk gigi dan membayar biaya mahal yang sudah dikeluarkan Madrid untuknya.
Paling tidak, Eden Hazard tidak perlu berganti nomor punggung musim depan.
Pecundang: Leonardo dan Pochettino
Leonardo akan menjadi korban dari saga transfer Mbappe. ESPN melaporkan bahwa Mbappe tidak harmonis dengan sang direktur teknis. Mbappe ingin PSG menunjuk Luis Campos sebagai direktur teknik baru.
Mbappe dan Campos pernah bekerjasama di AS Monaco dan meraih sukses. Campos punya reputasi bagus di Ligue 1.
Mbappe juga akan meminta PSG untuk mendepak Pochettino dari kursi pelatih. Walau menjuarai Ligue 1, kiprah Pochettino bersama PSG memang mendapat banyak kritik. Sebagai pengganti posisi Pochettino, Mbappe meminta PSG untuk menunjuk Zinedine Zidane.
Pemenang: Rodrygo
Seperti Hazard, kedatangan Mbappe juga bisa berdampak pada masa depan Rodrygo di Real Madrid. Tapi, kini dia bisa bernafas lega. Sebab, posisinya akan aman musim depan.
Rodrygo belum tampil stabil seperti Vinicius. Tapi, pada periode akhir musim 2021/2022, pemain 21 tahun tampil cukup menjanjikan dengan gol-gol dan assist yang dibuatnya.
Rodrygo mencetak dua gol ke gawang Man City yang menginisiasi comeback Real Madrid di semifinal Liga Champions. Dan, menit bermainnya dipastikan aman untuk musim depan.
Pecundang: La Liga (Javier Tebas)
La Liga, dalam hal ini presiden Javier Tebas, ikut merasakan dampak kegagalan transfer Mbappe ke Real Madrid. La Liga gagal mendapat ikon baru setelah musim lalu harus merelakan Lionel Messi dipinang PSG.
Baca Juga : Jadwal Pertandingan Sepak Bola 23 - 24 Mei 2022
Tebas kesal betul dengan manuver PSG. Dia menaruh kecurigaan tentang kondisi finansial PSG. Di tengah laporan kerugian yang diderita klub, tapi PSG tetap memberikan kontrak mewah pada pemainnya.
"La Liga akan mengajukan laporan soal PSG kepada UEFA, otoritas administrasi dan fiskal Prancis, dan otoritas Uni Eropa untuk terus mempertahankan ekosistem ekonomi sepak bola Eropa dan keberlanjutannya," tulis La Liga.
Pemenang: Nasser Al Khelaifi
Saat PSG disingkirkan Real Madrid dari Liga Champions musim ini, Al-Khelafi marah besar. Bahkan, dia dilaporkan sempat meneriakkan kata-kata ancaman pada wasit karena dianggap berat sebelah.
Kini, Al-Khelafi bisa 'membalas' sakit hatinya pada Real Madrid. Al-Khelafi sukses menggagalkan salah satu pemain yang paling diinginkan Real Madrid.
Ini bukan kali pertama Al-Khelafi mampu membendung ambisi Madrid memboyong Mbappe. Pada Januari 2020 lalu, pria asal Qatar itu juga menolak proposal yang diajukan Madrid untuk transfer Mbappe.
Pecundang: Real Madrid
Mbappe adalah pemain yang sangat vital bagi Real Madrid. Walau sudah punya cetak biru pada generasi Vinicius, Los Blancos tetap butuh Mbappe secara teknis dan non-teknis.
Kegagalan mendatangkan Mbappe akan jadi pukulan telak. Sebab, Karim Benzema makin uzur dan Madrid kehilangan salah satu kandidat terbaik penggantinya. Madrid juga gagal membawa pemain dengan magnet pasar yang tinggi.
Sebelum Mbappe, Madrid juga gagal membawa dua penyerang tengah top lain. Madrid kalah bersaing dengan Man City untuk transfer Erling Haaland dan Juventus untuk transfer Dusan Vlahovic.
Pemenang: PSG
PSG lagi-lagi membuktikan bahwa mereka bisa melakukan banyak hal. PSG punya daya tarik besar untuk memikat para pemain bintang. Mbappe adalah contoh terbaru.
PSG bersedia melakukan kompromi besar dengan Mbappe. Bukan hanya soal gaji dan bonus, tapi juga hak komersial, dan beberapa sumber menyebut terkait posisi pelatih serta rencana transfer.
PSG benar-benar membuktikan bahwa mereka masih sangat ambisius untuk menjadi juara Liga Champions!
Pecundang: Kylian Mbappe?
Apakah Mbappe menjadi pecundang pada kasus ini? Mungkin!
Real Madrid telah menjadi klub impian Mbappe kecil. Kesempatan untuk menjadi bagian dari Madrid dan mengikuti jejak Cristiano Ronaldo terbuka lebar. Tapi, Mbappe menutup pintu.
Jika Mbappe ingin meraih Ballon d'Or, pindah ke Madrid dan bermain di La Liga membuat peluangnya mungkin lebih besar. Neymar menjadi bukti bahwa sulit meraih Ballon d'Or jika bermain di PSG.
Tapi, bertahan di PSG membuat Mbappe mendapat jaminan bermain reguler dan menjaga performanya. Ini penting karena akhir tahun nanti Mbappe akan membela Prancis di Piala Dunia 2022. Jika pindah ke Madrid, mungkin dia butuh adaptasi dan tidak ada jaminan bermain reguler.