Antarkan Napoli Raih Scudetto Setelah Penantian 33 Tahun, Luciano Spalletti: Ini untuk Kalian!
Antarkan Napoli Raih Scudetto Setelah Penantian 33 Tahun, Luciano Spalletti: Ini untuk Kalian! - Bos Napoli yakni Luciano Spalletti langsung menangis setelah Partenopei berhasil mengunci gelar Serie A saat menghadapi Udinese. Ia mendedikasikan pencapaian tersebut untuk saudara laki-lakinya, yang telah meninggal empat tahun lalu, serta para penggemar dan pemain.
Napoli bermain sama kuat dengan Udinese 1-1 pada pekan ke-33 Serie A 2022/23, di Dacia Arena, Jumat (05/05/2023) dini hari WIB. Dengan kepastian meraih satu poin tersebut ternyata cukup bagi Partenopei meraih gelar scudetto.
Giovanni Di Lorenzo dan kolega berhasil memenangkan scudetto ketiga mereka, setelah 1987 dan 1990, setelah dibangun kembali oleh Aurelio De Laurentiis pasca kebangkrutan di tahun 2004 yang memaksa mereka untuk memulai kembali dari Serie C.
Baca Juga : Makin Ramai Peminat, Bayern Munchen Ikut Login dalam Perburuan Bintang Fulham
Udinese memimpin terlebih dahulu lewat Sandi Lovric membobol gawang Alex Meret setelah memanfaatkan umpan dari Iyenoma Udogie. Gol penyama kedudukan Napoli dihadirkan oleh Victor Osimhen di babak kedua.
Simak komentar sang pelatih di bawah ini.
Lepas Beban
Seusai pertandingan, Spalletti terlihat langsung memeluk para staff dan pemainnya dengan raut wajah yang begitu tenang.
Baginya, ini merupakan berkat hasil kerja keras para pemainnya dan ia merasa seperti melepas beban yang amat berat.
"Melihat Partenopei tersenyum dan bergembira adalah emosi terbesar bagi saya. Mereka adalah orang-orang yang sanggup menularkan kebahagiaan mereka," ucapnya kepada DAZN.
"Masalahnya adalah mencapai titik ini, seperti ketika Anda memiliki perasaan seluruh kota yang membebani punggung Anda."
"Ada orang-orang di sini yang mampu melewati saat-saat sulit dalam hidup mereka karena mereka mengingat momen ini. Orang-orang ini layak mendapatkan semua kegembiraan."
"Mungkin itu membuat saya merasa lebih rileks sekarang, kami mampu memberikan kegembiraan itu kepada mereka [penggemar]."
Sempat Diragukan
Tidak banyak yang mengira Napoli akan meraih gelar juara di awal musim ketika beberapa pemain ikonik hengkang, seperti Dries Mertens, Kalidou Koulibaly, dan Lorenzo Insigne.
"Beberapa orang memprotes tim pada musim panas lalu dan saya tidak menyukai hal itu."
"Ketika saya mengatakan bahwa kami harus menantang Scudetto, orang-orang mengeluh dan merasa saya telah melampaui batas."
"Namun, yang saya katakan adalah untuk mengeluarkan kemampuan maksimal dari para pemain dan juga membangun mentalitas untuk terus maju," jelasnya.
Untuk Penggemar Napoli
Juru taktik asal Italia tersebut menjadi pelatih tertua yang memenangkan scudetto, berjuang untuk menahan air mata di akhir wawancara ketika ia ditanya kepada siapa ia mendedikasikan gelar tersebut.
"Saya harus mendedikasikannya untuk para pemain, yang pantas mendapatkan kegembiraan ini."
"Yang kedua adalah untuk semua fans Napoli, ini untuk kalian! Dan yang terakhir untuk semua orang yang bekerja di Napoli, untuk staf saya, Giuntoli, klub yang telah bekerja keras."
"Dan Matilde, putri saya. Tentu saja, seluruh keluarga saya yang telah mendorong saya untuk maju. Teman-teman saya dan saudara laki-laki saya, Marcello."
Hal ini sangat mengharukan mengingat saudara laki-laki Spalletti, Marcello, meninggal dunia empat tahun lalu.