Pilihan Neymar Hanya Ada Dua: Bertahan di PSG atau Pindah ke MU
Pilihan Neymar Hanya Ada Dua: Bertahan di PSG atau Pindah ke MU - Masih ada kemungkinan Neymar hengkang dari Paris Saint-Germain di musim panas 2023 nanti. Walaupun begitu, pilihan yang diinginkan oleh sang pemain cukup terbatas.
Sebelumnya dilaporkan, Neymar ingin pulang ke Barcelona. Karena harganya yang mahal dan gajinya yang selangit, Barcelona tidak menggubris keinginan pemain berusia 30 tahun tersebut.
Baca Juga : Duh, Satu Pemain Kunci Manchester United Tumbang Jelang Final FA Cup
Tidak lama kemudian, muncul rumor yang mengaitkan Neymar dengan Manchester United. Kedua belah pihak dilaporkan saling taksir.
Sampai akhirnya jurnalis Santi Arouna melaporkan bahwa potensi perjodohan sangat mungkin terjadi. Neymar hanya menginginkan pindah ke Man United atau dirinya akan bertahan di PSG.
Tunggu Waktu
Laporan tersebut menjelaskan, mendatangkan Neymar ke Old Trafford bukan hal yang mustahil. Man United akan punya dana yang cukup jika menunggu beberapa waktu.
Maksudnya, Man United punya sumber daya yang mumpuni untuk mendatangkan Neymar begitu investor dari Qatar menjadi pemilik baru Man United. Neymar merupakan pemain yang disenangi dan akan didatangkan sang investor.
Namun, proses pergantian pemilik klub masih jauh dari kata hampir selesai. Negosiasi tawaran masih terus berlangsung dengan penantangnya dari Amerika Serikat.
Tolak Arab Saudi
Tidak diketahui apakah Neymar bersedia menunggu proses pergantian pemilik klub tersebut. Yang jelas, Neymar sudah menolak tawaran lain yang masuk kepadanya.
Masih dalam laporan yang sama, pemain timnas Brasil ini ternyata menolak tawaran yang masuk dari salah satu klub Arab Saudi.
Neymar diyakini belum tertarik berkarier ke luar Eropa. Oleh karena itu, nilai kontrak fantastis tidak dengan mudah meluluhkan hati sang pemain.
Masih Ada Kontrak
Terlepas dari negosiasi yang mungkin akan memakan waktu, Neymar tidak perlu ambil pusing. Kontrak di PSG masih akan ada hingga 2025.
Keputusannya untuk pindah lebih cepat ini lebih didasarkan pada desakan para pendukung yang memintanya hengkang.
