Home/Sahabat303/Fiorentina Gagal Maning, Vincenzo Italiano: Kali Ini Rasanya Lebih Sakit!
Fiorentina Gagal Maning, Vincenzo Italiano: Kali Ini Rasanya Lebih Sakit!
Fiorentina Gagal Maning, Vincenzo Italiano: Kali Ini Rasanya Lebih Sakit! - Vincenzo Italiano mengatakan bahwa kekalahan Fiorentina atas Olympiakos di UEFA Europa Conference League telah memberikan rasa sakit yang lebih dalam dibandingkan dengan kekalahan di final tahun lalu di turnamen yang sama.
La Viola menelan pil pahit saat melawan Olympiakos pada babak final UEFA Europa Conference League 2023/24. Bermain di Agia Sophia Stadium, Kamis (30/5/2024) dini hari WIB, wakil Serie A menyerah 0-1.
Kedua tim bermain alot 0-0 selama 90 menit dan memaksa pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu. Petaka Fiorentina terjadi di babak ini setelah Ayoub El Kaabi membobol gawang mereka di menit 116.
Dengan hasil ini, menandai kekalahan kedua secara beruntun di final UEFA Europa Conference League bagi Fiorentina, yang telah mencapai laga puncak musim ini tanpa menelan kekalahan.
Pada final sebelumnya, Fiorentina takluk dengan skor 1-2 atas West Ham. Membuat rekor buruk bagi La Viola yang juga kalah di final Coppa Italia musim lalu.
Menandai tiga kekalahan memilukan di final piala dalam dua tahun terakhir saat penantian mereka untuk meraih trofi pertama sejak 2001 terus berlanjut.
Seusai pertandingan, Italiano tidak bisa menutupi rasa kekecewaanya atas kekalahan timnya di babak final. Ia sebelumnya merasa optimis bahwa kali ini Fiorentina bisa mengakhiri paceklik gelar.
"Kami benar-benar percaya kali ini. Itu menyakitkan," kata Italiano kepada Sky Sports Italia.
"Ini mengecewakan untuk kedua kalinya. Mengecewakan karena sekali lagi kami memiliki banyak situasi untuk mencetak gol, tetapi para pemain melakukan semua yang mereka bisa.
"Sangat menyakitkan melihat para pemain saya menangis. Kami sangat yakin kali ini kami bisa mendapatkan sebuah episode yang berbeda dari musim ini.”
Kalah Beruntun di Final
Perjalanan Fiorentina di babak final selalu diwarnai dengan kekecewaan, dengan tiga kekalahan dalam dua tahun, termasuk kekalahan di final Coppa Italia musim lalu dari Inter Milan.
"Kekalahan itu menyakitkan; melangkah jauh selama dua tahun berturut-turut adalah sesuatu yang bagus, tetapi tentu saja Anda harus mengangkat trofi dan kami tidak berhasil melakukannya,” ujar Italiano.
"Perjalanan ini terasa hancur ketika Anda harus menyaksikan tim lain mengangkat trofi.
“Pada saat ini, saya juga merasa terlalu pahit, kecewa, dikecewakan, karena saya juga sangat yakin kami bisa mendapatkan hasil yang berbeda.”
Nasib Italiano
Italiano diperkirakan akan meninggalkan Stadio Artemio Franchi pada musim panas ini, sebuah keputusan yang sudah ia buat
Meskipun ia gagal meraih trofi, ia berhasil membawa Fiorentina ke tiga Final dalam dua musim, sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat minimnya anggaran yang dimiliki.
"Masih ada satu pertandingan lagi pada hari Minggu di Bergamo untuk menutup musim ini, kemudian saya akan bertemu dengan Presiden,” jelasnya.